Hakikat Islam

Kata Islam secara bahasa (etimologi) berasal dari kata aslam-yuslim-islam dengan arti yang semantik sebagi berikut: tunduk dan patuh, berserah diri, keselamatan, kedamaian dan kemurnian. Kata Islam berasal dari akar kata salam yang terbentuk dalam kata salm artinya selamat, sejahtera tidak cacat dan tidak tercela.

Sedangkan secara terminologi Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw dengan perantara malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia untuk keselamatan di dunia dan di akhirat dengan melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Islam adalah agama Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul untuk membimbing manusia dari satu generasi kegenerasi sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Sebagai perwujudan dari sifat rahman dan rahim Allah Swt. Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw merupakan agama yang telah sempurna dan telah menyempurkanan syariat-syariat sebelumnya. 

Sebelum masa risalah nabi Muhammad Saw., wahyu Allah Swt yang diturunkan kepada para nabiNya masih bersifat lokal. Ia hanya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan daerah tertentu, dan terbatas pada periodenya. 

Selanjutnya Islam yang datang dengan risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. Berlaku untuk seluruh bangsa dan seluruh umat manusia di dunia. Siapa saja yang menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah Swt, maka ia seorang muslim yang digambarkan oleh Allah Swt dalam firmanNya:

Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]

Allah Swt. juga berfirman:

Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

Islam sebagai agama tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur pembentuknya berupa rukun Islam, yaitu:

1) Membaca dua kalimat syahadat

2) Mendirikan salat lima waktu

3) Menunaikan zakat

4) Puasa ramadhan

5) Haji ke Baitullah jika mampu.

Lalu apa indikator seseorang disebut muslim? Tentu indikatornya dapat dilihat dari bagaimana dia melaksanakan lima perkara yang terangkum dalam rukum Islam. Jika ia mengabaikan lima perkara yang terdapat dalam rukun Islam tersebut, tentu keislamannya kurang sempurna walaupun ia menjalankan salah satunya dengan sempurna.

a. Rukun Islam yang pertama: Mengucapkan dua kalimat syahadat Dua kalimat ini merupakan sahnya seseorang sebagai seorang muslim yang harus dibuktikan dengan keyakinan dalam hati sebagi perwujudan dariucapan kalimat yang telah diucapkannya. Adapun dua kalimat yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw sebagai cermin keimanan seseorang adalah sebagai berikut:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Kedua kalimat ini merupakan pernyataan dan persaksian seorang hamba terhadap Tuhan-Nya, yaituAllah Swt, serta mengakui bahwa nabi Muhammad Saw. merupakan seseorang yang diutus Allah Swt untuk mengajarkan Islam. Kedua kalimat syahadat tersebut juga menjadi pernyataan bahwa seseorang akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan semua perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

b. Rukun Islam yang kedua: Mendirikan salat

c. Rukun Islam yang ke tiga: Menunaikan zakat

Menunaikan zakat berarti mengeluarkan sebagian harta yang dititipkan Allah kepada kita. Ibadah ini wajib dilaksanakan seorang muslim, karena di dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain. Agar harta kita bersih dan berkah, maka zakat harus dikeluarkan. Ibadah zakat yang wajib dilaksanakan adalah zakat fitrah yang dilaksanakan di bulan Ramadhan. Zakat fitrah dikerjakan dengan memberikan makanan pokok setara dengan 2,7 kg beras kepada golongan yang berhak menerima zakat. Selain zakat fitrah yang berfungsi mensucikan jiwa, ada juga zakat maal yang berguna untuk membersihkan harta. Zakat maal atau zakat harta dikeluarkan setelah harta mencapai batas tertentu.

d. Rukun Islam yang ke empat: Melaksanakan ibadah puasa

Berpuasa berarti menahan nafsu dari makan dan minum, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ibadah ini dilakukan seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, agar menjadi hamba yang bertaqwa. Ada puasa yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim, yaitu ibadah puasa Ramadhan. Ibadah puasa tersebut dilaksanakan selama satu bulan penuh, di bulan Ramadhan. Tidak boleh seorang muslim meninggalkan ibadah puasa ini tanpa alasan yang diperbolehkan, misalnya sakit atau dalam perjalanan yang berat.

e. Rukun Islam yang ke lima: Mengerjakan ibadah haji

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel