Hakikat Ihsan

Ihsan adalah isim masdar dari asal kata ahsan-yuhsin-ihsan yang mempunyai arti menjadikan sesuatu lebih baik/berbuat kebaikan. 

Secara terminologi ihsan berarti kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah Swt. senantiasa hadir atau bersama manusia dimanapun berada. 

Bertalian dengan ini manusia menginsafi bahwa Allah Swt. selalu mengawasinya, oleh karena itu manusia harus berbuat, berlaku, bertindak menjalankan sesuatu dengan sebaik mungkin dan penuh rasa tanggung jawab, tidak setengahsetengah dan tidak dengan sikap sekadarnya saja. 

Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin, ini mengandung arti bahwa orang yang berbuat baik. Setiap perbuatannya yang nampak merupakan sikap jiwa dan perilaku sesuai atau dilandaskan pada aqidah dan syariat Islam.

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlaqul karimah. Adapun dalil mengenai Ihsan dari hadits adalah potongan hadits Jibril yang sangat terkenal (dan panjang), seperti yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ketika nabi ditanya mengenai Ihsan oleh malaikat Jibril dan nabi menjawab:


“Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya. Tapi jika engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allah melihatmu”.

Ihsan terbagi menjadi dua macam:

a. Ihsan dalam beribadah kepada Allah Swt.

b. Ihsan kepada semua pemberian Allah Swt.

Berbuat ihsan kepada semua pemberian Allah Swt minimal ada empat hal, yaitu:

1) Harta

Dengan cara berinfak, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan dengan harta yang paling mulia adalah mengeluarkan zakat yang merupakan rukun Islam. Nafkah yang wajib diberikan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti orang tua, istri, anak dan orangorang yang menjadi tanggungannya, sedekah kepada orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.

2) Kedudukan

Baca juga :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel