Soal dan Jawaban Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8
Sahabat semuanya pada artikel kali ini admin akan berbagi Soal dan Jawaban Pretest Modul Pedagogik PAI Topik 1-8 kepada anda semuanya.
Simak baik-baik di bawah ini :
TOPIK 1
1. Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model
pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah yang relevan dengan
kehidupan nyata. Dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), model ini dapat
digunakan untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam melalui
studi kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai agama, sosial, dan moral.
Misalnya, guru dapat memberikan masalah yang berkaitan dengan isu-isu sosial
seperti toleransi antar umat beragama, etika dalam kehidupan sehari-hari, atau
penerapan prinsip- prinsip syariah dalam konteks modern. Sebagai guru PAI,
bagaimana Anda dapat menerapkan model PBL dalam mengajarkan topik
"Toleransi Beragama" kepada siswa di kelas? Pertanyaannya: Bagaimana
penerapan PBL pada pelajaran PAI tentang "Toleransi Beragama" dapat
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan isu sosial? Pilih jawaban yang
paling tepat berdasarkan penjelasan Anda.
a) PBL dapat membantu siswa hanya dalam hal penguasaan
materi ajaran Islam secara teoritis tanpa mengaitkannya dengan isu sosial yang
lebih luas.
b) PBL memungkinkan siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk
mendiskusikan masalah sosial, mengidentifikasi solusi, dan menganalisis dampak
dari berbagai pandangan agama terkait toleransi.
c) PBL lebih fokus pada penyelesaian soal-soal agama yang
bersifat teknis, seperti ibadah, tanpa mengaitkan dengan isu sosial seperti
toleransi beragama.
d) PBL hanya efektif untuk mengajarkan konsep-konsep agama
dalam bentuk yang lebih praktis, bukan untuk isu-isu sosial seperti toleransi
beragama.
e) PBL berfokus pada pemberian teori-teori agama yang sudah
baku, tanpa adanya ruang untuk diskusi tentang perbedaan pandangan antar umat
beragama.
Jawaban : b
2. Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning
(PJBL) adalah dua model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan
keterampilan siswa melalui pengalaman langsung dengan masalah nyata. Meskipun
keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu pembelajaran berbasis masalah,
terdapat perbedaan dalam implementasinya. PBL lebih berfokus pada penyelesaian
masalah melalui analisis dan diskusi, sedangkan PJBL melibatkan siswa dalam
suatu proyek jangka Panjang yang menghasilkan produk nyata. Dalam konteks
pelajaran Pendidikan Agama Islam, PJBL dapat diterapkan dalam proyek pembuatan
modul ajaran Islam atau kegiatan sosial berbasis agama yang melibatkan
masyarakat. Sementara PBL dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus agama
yang berkaitan dengan isu moral, hukum, dan sosial. Pertanyaan: Apa perbedaan
utama antara PBL dan PJBL dalam penerapannya pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI), dan bagaimana masing-masing model ini dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap ajaran Islam?
a) PBL lebih menekankan pada pembuatan produk fisik,
sedangkan PJBL lebih fokus pada diskusi dan analisis masalah tanpa menghasilkan
produk nyata.
b) PJBL lebih cocok untuk pengajaran yang melibatkan diskusi
kelompok tentang ajaran Islam, sedangkan PBL lebih banyak digunakan untuk
kegiatan berbasis produk, seperti membuat modul ajaran Islam.
c) PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan
analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang
menghasilkan produk nyata dan solusi atas masalah sosial atau agama.
d) PBL hanya efektif untuk topik-topik teoretis dalam PAI,
sedangkan PJBL lebih efektif untuk topik-topik praktis dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan ajaran Islam.
e) PBL dan PJBL tidak memiliki perbedaan signifikan dan
dapat diterapkan secara bergantian dalam semua topik PAI tanpa memengaruhi
hasil belajar siswa.
Jawaban : b
3. Project-Based Learning (PJBL) dapat diterapkan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan cara melibatkan siswa dalam
proyek-proyek yang terkait langsung dengan penerapan nilai-nilai Islam dalam
kehidupan nyata. Sebagai contoh, siswa dapat diminta untuk membuat proyek
sosial yang berbasis agama, seperti kegiatan bakti sosial yang mendukung
prinsip-prinsip zakat, sedekah, dan kepedulian sosial. Selain itu, mereka juga
dapat diminta untuk merancang kampanye kesadaran agama atau modul ajaran Islam
yang bisa diimplementasikan di masyarakat. Pertanyaan: Bagaimana penerapan PJBL
dalam pelajaran PAI dapat meningkatkan motivasi siswa dan mengembangkan sikap
kepemimpinan serta kerja sama dalam konteks ajaran Islam? Pilih jawaban yang
paling tepat berdasarkan penjelasan Anda.
a) PJBL tidak dapat meningkatkan motivasi siswa karena
terlalu banyak mengandalkan teori dan tidak ada penerapan praktis dalam
kehidupan seharihari.
b) PJBL dapat meningkatkan motivasi siswa dengan melibatkan
mereka dalam proyek nyata yang berhubungan dengan ajaran Islam, seperti kegiatan
sosial berbasis agama yang mendorong siswa untuk berkolaborasi dan menunjukkan
sikap kepemimpinan.
c) PJBL hanya efektif untuk mengajarkan aspek teknis dari
ajaran Islam, tanpa memberikan ruang untuk pengembangan sikap sosial dan
kepemimpinan.
d) PJBL cenderung menurunkan motivasi siswa karena sifatnya
yang terlalu berfokus pada teori ajaran Islam, dan tidak melibatkan pengalaman
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
e) PJBL lebih efektif untuk mengajarkan aspek-aspek agama
yang bersifat individual dan tidak melibatkan kerja sama atau kepemimpinan
dalam kelompok.
Jawaban : b
4. Apa tujuan utama dari pendekatan pembelajaran berbasis
masalah (PBL)?
a) Memberikan informasi secara langsung kepada siswa
b) Membimbing siswa dalam mempelajari materi melalui ceramah
c) Meningkatkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah
siswa
d) Menyelesaikan proyek dengan produk nyata sebagai hasil
akhir
e) Memastikan siswa memahami konsep secara hafalan
Jawaban : c
5. Mengapa masalah yang dihadirkan dalam PBL biasanya
bersifat kompleks dan tidak terstruktur?
a) Untuk membingungkan siswa sehingga mereka bekerja lebih
keras
b) Agar siswa lebih tergantung pada guru dalam menyelesaikan
masalah
c) Untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan berpikir
kritis
d) Karena masalah sederhana tidak memerlukan pembelajaran
mendalam
e) Untuk membatasi fokus pembelajaran hanya pada satu bidang
ilmu.
Jawaban : c
TOPIK 2
1. Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menekankan pada
kebutuhan individu siswa. Salah satu prinsip utamanya adalah menyesuaikan
konten pembelajaran. Dalam konteks ini, apa yang seharusnya dilakukan guru jika
menghadapi siswa dengan kemampuan pemahaman awal yang sangat beragam?
a) Memberikan materi yang sama kepada seluruh siswa untuk
memastikan keseragaman
b) Menggunakan metode ceramah agar semua siswa mendapatkan
informasi yang sama
c) Menyediakan bahan ajar dengan tingkat kesulitan berbeda
sesuai dengan kebutuhan siswa
d) Menyerahkan tanggung jawab belajar sepenuhnya kepada
siswa
e) Fokus hanya pada siswa yang memiliki pemahaman paling
rendah
Jawaban : c
2. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, salah satu cara guru
mendukung keterlibatan siswa adalah melalui minat mereka. Jika terdapat siswa
yang menyukai teknologi, guru dapat:
a) Menugaskan mereka untuk membaca buku teks terkait
teknologi tanpa pendampingan
b) Mengintegrasikan aplikasi atau perangkat lunak ke dalam
aktivitas belajar mereka
c) Mengalihkan perhatian siswa pada materi lain yang
dianggap lebih umum
d) Memberikan penilaian tambahan tanpa mengaitkan teknologi
e) Meminta siswa tersebut untuk mengajarkan teknologi kepada
teman lainnya
Jawaban : d
3. DBL mengharuskan guru untuk memodifikasi proses
pembelajaran agar sesuai dengan gaya belajar siswa. Apa strategi terbaik untuk
mengakomodasi siswa dengan gaya belajar kinestetik?
a) Memberikan ceramah panjang dengan catatan yang harus
ditulis
b) Menggunakan grafik dan diagram dalam materi pembelajaran
c) Melibatkan siswa dalam kegiatan yang melibatkan gerakan
fisik, seperti eksperimen atau simulasi
d) Memberikan tugas esai untuk dikerjakan secara mandiri
e) Memutar video pembelajaran tanpa interaksi langsung
Jawaban : c
4. Salah satu tantangan dalam menerapkan DBL adalah
manajemen kelas. Bagaimana cara terbaik bagi guru untuk mengelola kelas yang
memiliki aktivitas pembelajaran berbeda dalam waktu yang sama?
a) Memberikan aturan ketat agar seluruh siswa tetap diam
selama pembelajaran
b) Mengelompokkan siswa berdasarkan preferensi mereka dan
memberikan arahan yang jelas untuk setiap kelompok
c) Meminta siswa bekerja secara individu tanpa interaksi.
d) Menghentikan semua aktivitas untuk fokus pada siswa yang
membutuhkan bantuan
e) Menggunakan satu metode yang sama untuk seluruh kelas
agar lebih sederhana
Jawaban : b
5. Guru memutuskan untuk menggunakan pendekatan DBL dalam
sebuah kelas multikultural. Apa yang seharusnya menjadi perhatian utama guru
dalam memilih bahan ajar?
a) Menggunakan bahan ajar yang hanya berfokus pada budaya
mayoritas
b) Mengintegrasikan konten dari berbagai latar belakang
budaya siswa
c) Menghindari diskusi budaya untuk mencegah konflik
d) Memberikan bahan ajar universal tanpa mempertimbangkan
keberagaman
e) Mengabaikan perbedaan budaya demi efisiensi waktu
Jawaban : b
TOPIK 3
1. Apa tujuan utama dari pendekatan TPACK dalam
pembelajaran?
a) Menggantikan metode pembelajaran tradisional dengan
teknologi sepenuhnya
b) Meningkatkan pemahaman siswa melalui integrasi konten,
pedagogi, dan teknologi
c) Menggunakan teknologi untuk menggantikan peran guru di
kelas
d) Menjadikan teknologi sebagai satu-satunya alat evaluasi
pembelajaran
e) Mengutamakan penggunaan perangkat lunak pembelajaran
tanpa memperhatikan pedagogi
Jawaban : b
2. Dalam model TPACK, hubungan antara konten, pedagogi, dan
teknologi dapat digambarkan sebagai.
a. Tiga komponen yang berdiri sendiri tanpa saling
mempengaruhi
b. Teknologi sebagai faktor utama yang menentukan
keberhasilan pembelajaran
c. Sebuah keseimbangan antara tiga komponen yang saling
berkaitan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran
d. Penggunaan pedagogi sebagai satu-satunya faktor penentu
keberhasilan pembelajaran
e. Penggunaan teknologi hanya untuk menghibur siswa dalam
proses pembelajaran
Jawaban : c
3. Apa yang membedakan TPACK dari model pembelajaran
lainnya?
a) TPACK mengharuskan semua pembelajaran dilakukan secara
daring
b) TPACK berfokus pada penggunaan teknologi tanpa
mempertimbangkan pedagogi
c) TPACK mengintegrasikan tiga domain utama: pengetahuan
konten, pedagogi, dan teknologi
d) TPACK lebih menekankan pada aspek kognitif tanpa
memperhatikan aspek teknis
e) TPACK hanya relevan untuk mata pelajaran sains dan
teknologi
Jawaban : c
4. Dalam pendekatan TPACK, "Technological
Knowledge" (TK) mengacu pada…
a) Kemampuan guru dalam memahami dan menggunakan teknologi
dalam pembelajaran
b) Pengetahuan tentang teori pendidikan yang diterapkan
dalam pengajaran.
c) Pemahaman guru tentang bagaimana siswa belajar dalam
berbagai konteks
d) Kemampuan siswa dalam menggunakan internet untuk mencari
informasi
e) Pemahaman tentang kurikulum yang digunakan dalam sistem
pendidikan
Jawaban : a
5. Seorang guru menggunakan aplikasi simulasi interaktif
untuk menjelaskan konsep
sholat. Dalam model TPACK, ini menunjukkan perpaduan antara.
a) Pedagogical Knowledge dan Technological Knowledge
b) Content Knowledge dan Technological Knowledge
c) Technological Pedagogical Knowledge
d) Technological Content Knowledge
e) Pedagogical Content Knowledge
Jawaban : d
TOPIK 4
1. Pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran bertujuan
untuk…
a) Menekankan pada hafalan tanpa pemahaman mendalam
b) Membantu siswa menghafal konsep tanpa menerapkannya
c) Mengembangkan pemahaman mendalam, reflektif, dan bermakna
d) Menyampaikan informasi dengan cara konvensional
e) Meningkatkan jumlah tugas tanpa memperhatikan makna
pembelajaran
Jawaban : c
2. Dalam Mindful Learning, siswa diajak untuk…
a. Menghafal materi sebanyak mungkin
b. Fokus pada kesadaran penuh dalam proses belajar
c. Mengabaikan pengalaman pribadi dalam memahami konsep
d. Mengikuti pembelajaran tanpa perlu refleksi
e. Menyelesaikan tugas tanpa memahami relevansinya
Jawaban : b
3. Pembelajaran yang mengaitkan konsep dengan pengalaman
pribadi siswa merupakan ciri khas dari…
a. Mindful Learning
b. Meaningful Learning
c. Joyful Learning
d. Superficial Learning
e. Mechanical Learning
Jawaban : b
4. Salah satu contoh penerapan Joyful Learning dalam
pembelajaran PAI adalah…
a. Guru memberikan ceramah panjang tanpa diskusi
b. Siswa menghafal ayat tanpa memahami maknanya
c. Guru mengadakan kuis interaktif dengan aplikasi digital
d. Siswa menyalin materi dari buku tanpa eksplorasi lebih
lanjut
e. Pembelajaran berlangsung tanpa variasi metode
Jawaban : c
5. Tahap awal dalam sintaks pembelajaran berbasis Deep
Learning dalam PAI adalah…
a. Menyampaikan materi langsung tanpa refleksi
b. Memulai pembelajaran dengan latihan mindfulness dan
refleksi
c. Memberikan tugas tanpa penjelasan konsep
d. Mengakhiri pembelajaran dengan kuis saja
e. Langsung memberikan ujian tanpa diskusi
Jawaban : b
TOPIK 5
1. Prayitno (2004) mendefinisikan layanan bimbingan
konseling sebagai proses pemberian bantuan oleh konselor kepada individu untuk
mencapai perkembangan optimal dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara
mandiri. Selain itu, layanan ini juga diharapkan dapat membantu individu
memahami dirinya sendiri serta lingkungannya, seperti yang dijelaskan oleh
Gibson dan Mitchell (2003). Apa tujuan utama layanan bimbingan konseling
berdasarkan definisi yang disampaikan oleh para ahli?
a) Membantu individu menemukan pekerjaan yang sesuai
b) Memperbaiki hubungan interpersonal antar individu
c) Mengembangkan potensi individu dan menyelesaikan masalah
secara mandiri
d) Mengarahkan individu untuk mengikuti norma yang berlaku
di masyarakat
e) Memberikan nasihat langsung kepada individu tentang
langkah yang harus diambil
Jawaban : c
2. Supervisi klinis memiliki peran penting dalam
meningkatkan kompetensi konselor. Goldhammer (1969) menyatakan bahwa supervisi
klinis bertujuan untuk meningkatkan pengajaran melalui observasi langsung dan
analisis interaksi antara pengajar dan peserta didik. Bagaimana supervisi
klinis dapat meningkatkan kualitas layanan konseling?
a) Dengan memberikan penilaian yang bersifat umum terhadap
supervisee
b) Dengan menganalisis pola-pola interaksi antara konselor
dan klien secara terperinci
c) Dengan menetapkan standar etika baru dalam layanan
konseling
d) Dengan memastikan supervisee mengikuti semua pedoman
supervisor tanpa diskusi
e) Dengan mengurangi durasi sesi konseling untuk
meningkatkan efisiensi.
Jawaban : b
3. Pendekatan reflektif dalam supervisi klinis mendorong
supervisee untuk merefleksikan pengalaman mereka secara kritis. Hal ini
membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan dalam praktik konseling,
sekaligus meningkatkan kualitas layanan. Mengapa refleksi menjadi bagian
penting dalam supervisi klinis?
a) Karena refleksi membuat supervisee sepenuhnya bergantung
pada supervisor
b) Karena refleksi memungkinkan supervisee mengenali area
pengembangan pribadi dan profesional.
c) Karena refleksi menghilangkan kebutuhan untuk menerima
umpan balik dari supervisor
d) Karena refleksi fokus untuk mencari kelemahan tanpa
memperhatikan kekuatan
e) Karena refleksi hanya dilakukan untuk mengevaluasi
keberhasilan supervisi
Jawaban : b
4. Strategi "Sandwich Feedback" digunakan dalam
supervisi klinis untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Strategi ini
diawali dengan menyampaikan aspek positif, diikuti oleh area perbaikan, dan
ditutup dengan dorongan atau apresiasi tambahan. Apa manfaat utama penggunaan
strategi "Sandwich Feedback" dalam supervisi klinis?
a) Meningkatkan jumlah kritik yang dapat diberikan kepada
supervisee
b) Mengurangi kebutuhan untuk memberikan umpan balik positif
c) Meningkatkan motivasi supervisee dengan memberikan umpan
balik dalam suasana mendukung
d) Memastikan supervisee menerima kritik dengan tekanan yang
lebih besar
e) Menghindari penyampaian umpan balik negatif kepada
supervisee
Jawaban : c
5. Teori bimbingan konseling yang menekankan pentingnya
memahami kebutuhan emosional dan spiritual siswa dalam pembelajaran PAI
adalah...
a. Teori Behavioristik
b. Teori Humanistik
c. Teori Kognitif
d. Teori Konstruktivistik
e. Teori Psikoanalisis
Jawaban : b
TOPIK 6
1. Pendidikan inklusi berfokus pada mengakomodasi kebutuhan
semua siswa, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), dalam satu
lingkungan belajar yang sama. Prinsip utama pendidikan inklusi adalah
kesetaraan dan penghargaan terhadap keberagaman, yang memungkinkan setiap
siswa, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kondisi fisik, untuk
berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran. Dalam implementasinya,
pendidikan inklusi mengadaptasi kurikulum, metode pembelajaran, dan evaluasi
agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam. Berdasarkan prinsip-prinsip
yang dijelaskan dalam makalah di atas, manakah dari pernyataan berikut yang
paling menggambarkan tujuan utama pendidikan inklusi?
a) Meningkatkan kemampuan akademik siswa dengan mengurangi
perbedaan antara mereka
b) Menyediakan pendidikan berkualitas yang berfokus pada
pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus
c) Memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk
belajar bersama, tanpa memandang perbedaan mereka
d) Menyediakan kurikulum yang lebih sederhana untuk siswa
dengan kebutuhan khusus
e) Meningkatkan penggunaan teknologi untuk siswa dengan
disabilitas
Jawaban : c
2. Dalam pendidikan inklusi, penting adanya kolaborasi
antara berbagai pihak, seperti guru, orang tua, dan tenaga profesional lain,
untuk merancang program Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.
Guru harus dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung agar
setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi
dalam konteks Pendidikan inklusi?
a) Kerjasama antara sekolah dan pemerintah untuk mengatur
kebijakan pendidikan
b) Kolaborasi antara guru, orang tua, dan profesional lain
untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik
c) Kerjasama antara siswa dengan disabilitas dan siswa tanpa
disabilitas dalam kegiatan pembelajaran
d) Kolaborasi antar siswa dalam kelompok belajar untuk
mencapai tujuan akademik
e) Kerjasama antara guru untuk berbagi berbagai metode
pengajaran yang efektif
Jawaban : b
3. Dalam pendidikan inklusi, salah satu karakteristik
penting adalah penerapan kurikulum yang fleksibel. Kurikulum ini dirancang agar
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.
Penyesuaian ini bisa berupa penggunaan alat bantu, metode pembelajaran yang
bervariasi, dan pendekatan evaluasi yang memungkinkan siswa mencapai tujuan
belajar. Bagaimana fleksibilitas kurikulum berperan dalam pendidikan inklusi?
a) Menyederhanakan pembelajaran untuk siswa dengan kebutuhan
khusus
b) Menyesuaikan pembelajaran agar dapat diakses oleh semua
siswa sesuai dengan kebutuhan individu mereka
c) Meningkatkan penggunaan ujian standar untuk semua siswa
d) Memperkenalkan kurikulum yang sama untuk semua siswa,
tanpa penyesuaian
e) Meningkatkan kesulitan materi untuk siswa dengan
kemampuan lebih tinggi
Jawaban : b
4. Pendidikan inklusi juga berfokus pada pengembangan sikap
positif terhadap keberagaman di kalangan siswa. Melalui kegiatan belajar
bersama, siswa dapat belajar untuk menghargai perbedaan, bekerja sama, dan
mengembangkan empati terhadap orang lain. Ini penting dalam membentuk
masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Apa dampak utama yang diharapkan dari
pengembangan sikap positif terhadap keberagaman dalam pendidikan inklusi?
a) Meningkatkan kinerja akademik siswa tanpa memperhatikan
perbedaan mereka
b) Menghasilkan siswa yang mampu beradaptasi dengan
kurikulum yang lebih ketat
c) Membentuk individu yang mandiri dan percaya diri tanpa
memperhatikankeberagaman
d) Membangun masyarakat yang lebih inklusif dan menghargai
perbedaan melalui empati dan kerja sama
e) Menyederhanakan pembelajaran agar lebih mudah diterima
oleh semua siswa
Jawaban : d
5. Dalam menerapkan pendidikan inklusi dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), seorang guru harus menyesuaikan metode
pengajarannya agar dapat mengakomodasi semua siswa. Manakah strategi berikut
yang paling sesuai dengan pendekatan pembelajaran diferensiasi dalam kelas
inklusi?
a) Memberikan tugas yang sama kepada semua siswa agar mereka
memiliki pemahaman yang seragam
b) Menggunakan satu metode pengajaran yang telah terbukti
efektif tanpa modifikasi
c) Menyediakan berbagai pilihan tugas, seperti membuat
poster, menulis esai, atau bermain peran, agar siswa dapat memilih berdasarkan
gaya belajar mereka
d) Membedakan siswa dengan kebutuhan khusus dari siswa
reguler dalam aktivitas pembelajaran
e) Mengandalkan buku teks sebagai satu-satunya sumber
pembelajaran tanpa tambahan media pendukung
Jawaban : c
TOPIK 7
1. Salah satu karakteristik utama peserta didik Generasi Z
dalam pembelajaran adalah...
a) Lebih suka pembelajaran berbasis teks tanpa visual
b) Cenderung menghindari teknologi dalam proses belajar
c) Lebih responsif terhadap metode pembelajaran interaktif
dan digital
d) Mengandalkan hafalan tanpa mempertanyakan informasi
e) Tidak tertarik dengan pembelajaran berbasis proyek dan
kolaboratif
Jawaban : c
2. Generasi Alpha memiliki kecenderungan belajar yang
berbeda dari Generasi Z karena...
a) Mereka lebih terbiasa dengan kecerdasan buatan dan
teknologi berbasis suara
b) Mereka lebih suka metode ceramah dibandingkan
pembelajaran digital
c) Mereka lebih mengandalkan buku cetak daripada media
elektronik
d) Mereka lebih memilih interaksi tatap muka daripada
pembelajaran daring
e) Mereka memiliki rentang perhatian yang lebih lama
dibandingkan Generasi Z
Jawaban : a
3. Dalam mengajar peserta didik Generasi Z dan Alpha, guru
PAI menghadapi tantangan utama berupa...
a) Kesulitan dalam menghafalkan materi agama
b) Kurangnya keterampilan menggunakan teknologi dalam
pembelajaran
c) Rendahnya minat mereka dalam berinteraksi dengan
teknologi
d) Tidak adanya perbedaan cara berpikir antara Generasi Z
dan Alpha
e) Rendahnya kreativitas siswa dalam mengembangkan pemikiran
kritis
Jawaban : b
4. Salah satu strategi pembelajaran yang paling efektif bagi
Generasi Z dan Alpha adalah...
a) Menggunakan metode ceramah dengan teks panjang tanpa
media visual
b) Memanfaatkan teknologi digital seperti video interaktif,
gamifikasi, dan platform daring
c) Menekankan metode hafalan sebagai teknik utama dalam
pembelajaran
d) Menghindari diskusi kelompok agar siswa tetap fokus pada
materi
e) Menggunakan pendekatan satu arah tanpa memberi kesempatan
bertanya
Jawaban : b
5. Generasi Z dan Alpha lebih cenderung mengalami kesulitan
dalam pembelajaran ketika...
a) Diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dalam proyek
digital
b) Menggunakan aplikasi pembelajaran yang berbasis teknologi
c) Menghadapi pembelajaran yang monoton tanpa elemen
interaktif
d) Diberikan akses ke berbagai sumber belajar online
e) Menggunakan media audiovisual sebagai pendukung materi
Jawaban : c
TOPIK 8
1. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, terutama
dalam bidang kecerdasan buatan (AI), guru kini tidak hanya dituntut untuk
menguasai materi ajar, tetapi juga untuk memanfaatkan teknologi guna
meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan AI dapat membantu guru dalam
memberikan pembelajaran yang lebih personal, mendalam, dan sesuai dengan
kebutuhan individu siswa. Apa yang menjadi tantangan utama bagi guru dalam
memanfaatkan teknologi dan AI dalam pembelajaran di era digital?
a) Keterbatasan akses teknologi di kalangan siswa
b) Kurangnya platform pembelajaran daring yang tersedia
c) Keengganan siswa untuk belajar dengan teknologi
d) Ketidakmampuan siswa memahami materi ajar
e) Terlalu banyak alat pembelajaran yang digunakan guru
Jawaban : a
2. Pada perkembangan selanjutnya, AI telah menunjukkan
kemampuannya dalam meningkatkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Guru dapat
memanfaatkan aplikasi berbasis AI untuk menilai kemajuan siswa secara otomatis
dan memberikan umpan balik yang cepat. Hal ini memungkinkan guru untuk focus pada
area yang membutuhkan perhatian lebih dan menyesuaikan materi ajar sesuai dengan
kebutuhan siswa. Bagaimana AI dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran
bagi siswa di era digital?
a) Dengan menyediakan media pembelajaran yang lebih menarik
b) Dengan mempercepat proses evaluasi dan memberi umpan
balik yang cepat
c) Dengan mengurangi kebutuhan akan interaksi langsung
antara guru dan siswa
d) Dengan menggantikan peran guru dalam pengajaran
e) Dengan mengurangi jumlah materi yang perlu diajarkan
Jawaban : b
3. Dalam menghadapi kemajuan teknologi yang pesat,
profesionalisme guru di era digital sangat penting. Guru tidak hanya harus
menguasai materi ajar, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi dan AI
secara efektif dalam pembelajaran. Dengan pemahaman tentang etika penggunaan
teknologi, guru dapat menjaga privasi dan keamanan data siswa. Apa yang harus
dipahami oleh guru agar dapat menggunakan teknologi secara bertanggung jawab
dalam pembelajaran?
a) Hanya memanfaatkan teknologi yang paling canggih
b) Memahami etika penggunaan teknologi, termasuk privasi
data siswa
c) Menggunakan teknologi hanya untuk tugas administratif
d) Fokus pada teknologi yang dapat meningkatkan hasil ujian
siswa
e) Menghindari penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar
Jawaban : b
4. Sebagai bagian dari pengembangan kompetensi guru,
diperlukan pelatihan berkelanjutan untuk membantu guru menguasai teknologi dan
AI. Pelatihan ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang alat dan aplikasi
teknologi, tetapi juga cara mengintegrasikan AI dalam strategi pengajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pelatihan berkelanjutan bagi guru bertujuan
untuk mengatasi masalah utama apa dalam pendidikan di era digital?
a) Kurangnya motivasi siswa dalam belajar
b) Ketidakmampuan guru dalam menggunakan teknologi dengan
efektif
c) Keterbatasan materi ajar yang tersedia di pasar
d) Terlalu banyak aplikasi yang harus digunakan oleh guru
e) Adanya kekurangan waktu untuk perencanaan Pelajaran
Jawaban : b
5. Seorang guru profesional di era AI harus mampu
mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam
konteks ini, bagaimana peran utama AI dalam mendukung peran guru?
a) Menggantikan sepenuhnya tugas guru dalam mengajar di
kelas
b) Membantu guru dalam personalisasi pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa
c) Menjadikan guru tidak lagi perlu melakukan asesmen
terhadap siswa
d) Mengurangi interaksi langsung antara guru dan siswa di
kelas
e) Menghilangkan peran guru dalam proses pembelajaran dan
evaluasi
Jawaban : b